Widia Tanjungsari,
MAHASISWI CANTIK
LESTARIKAN TARIAN KHAS SUNDA
Widia juga menjelaskan “Tari ini diciptakan oleh
seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun
1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan
yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat.
Gugum gumbira terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk
Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak
tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga
ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama
Jaipongan” jelasnya
Widia mahasiswi universitas
siliwangi ini mengaku senang masuk ke universitas tersebut selain bisa menimba
ilmu juga bias mengembangkan bakatnya di dunia tari tradisional, dan sekarang ia sudah mempunyai 2 orang
temannya yang juga sangat senang dengan tarian ini.
“meskipun kami hanya bertiga tapi
kami senang untuk terus membudayakan tarian ini,” ungkap mahasiswi yang gemar
bernyanyi, widia sering tampil ketika ada undangan dari berbagi acara yang
diselenggarakan oleh organisasi yang berada di universitasnya, dia pun merasa
bangga bisa terus mengembangkan bakat nya didunia seni tari, kembanggaan nya
terlihat ketika dia bersemangat tampil menari disalah satu acara pembukaan yang
diadakan oleh universitasnya.
Widia juga mengharapakan “kepada
generasi muda agar bisa mencintai tarian daerah sunda , kita harus bangga karna
diwarisi tarian khas sunda ini” harapnya.
Widia gadis cantik berkelahiran
tahun 1994 ini pun tidak pernah minder untuk terus membudayakan tarian ini,
meskipun kebanyakan teman sebayanya lebih memilih tarian modern ketimbang tari
jaipongan (Rian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar