Sabtu, 18 Januari 2014

TARIAN MANIS DI UNSIL

Widia Tanjungsari,
MAHASISWI CANTIK LESTARIKAN TARIAN KHAS SUNDA
Saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui adat, budaya bahkan bahasa daerah pun mulai dilupakan oleh generasi muda sekarang, berbeda dengan Widia Tanjungsari mahasiswi Fkip Tingkat 2 ini mengaku senang dengan tarian adat daerah, widia sudah dari kecil menyukai tarian daerah hingga dewasa pun widia masih menggeluti tarian daerah yang disebut jaipongan.

Widia juga menjelaskan “Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Gugum gumbira terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama Jaipongan” jelasnya

Widia mahasiswi universitas siliwangi ini mengaku senang masuk ke universitas tersebut selain bisa menimba ilmu juga bias mengembangkan bakatnya di dunia tari tradisional,  dan sekarang ia sudah mempunyai 2 orang temannya yang juga sangat senang dengan tarian ini.
“meskipun kami hanya bertiga tapi kami senang untuk terus membudayakan tarian ini,” ungkap mahasiswi yang gemar bernyanyi, widia sering tampil ketika ada undangan dari berbagi acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang berada di universitasnya, dia pun merasa bangga bisa terus mengembangkan bakat nya didunia seni tari, kembanggaan nya terlihat ketika dia bersemangat tampil menari disalah satu acara pembukaan yang diadakan oleh universitasnya.
Widia juga mengharapakan “kepada generasi muda agar bisa mencintai tarian daerah sunda , kita harus bangga karna diwarisi tarian khas sunda ini” harapnya.
Widia gadis cantik berkelahiran tahun 1994 ini pun tidak pernah minder untuk terus membudayakan tarian ini, meskipun kebanyakan teman sebayanya lebih memilih tarian modern ketimbang tari jaipongan (Rian)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar