Minggu, 19 Januari 2014

Contoh surat Pemberitahuan Kegiatan Seleksi Dewan Kerja Ranting Cihideung

GERAKAN PRAMUKA
Dewan Kerja Kwartir Ranting Kecamatan Cihideung
KOTA TASIKMALAYA
Sekretariat komplek SDN Nagarawangi

Nomor                  : 0103/P-dkr/I/2013                                                          Tasikmalaya,19 Januari 2014        
Lamp.                    :  -
Hal                          : Pemberitahuan

Kepada Yth,
Pembina Pramuka Penegak di wilayah Kecamatan DKR Cihideung
di-
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala berkat serta rahmat-Nya sehingga kita masih di berikan kesempatan untuk melakukan aktivitas pada hari ini.
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya kegiatan Seleksi Anggota DKR ke-6 Tahun 2014 yang Insya'Allah akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal                       : Sabtu-minggu / 25-26 Januari 2014
Tempat                                : Bumi Perkemahan Tawang Banteng

Maka kami atas nama Pengurus dan Panitia Seleksi Anggota DKR yang ke-6 memberitahukan kepada Kakak Pembina, untuk bisa mendelegasikan Anggota Penegak yang kakak-kakak Bina di sekolah. Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Ketua Pelaksana

Iwan Irawan, RW
                                         Sekretaris

Anggi Mulyadi, RW
Mengetahui,

Ketua Kwaran Cihideung


Imat Ruhimat, S.pd
Ketua DKR Cihideung


Iqbal Nurdiana, RW

Sabtu, 18 Januari 2014

jawara futsal JABAR

SMP N 10 TASIK JAWARA FUTSAL SE-JAWABARAT
Tasikmalaya, FAKTA – SMP N 10 Kota Tasikmalaya Yang berada di pusat Kota ini kembali menjuarai kejuaraan futsal yang di adakan di SMKN 1 garut pecan lalu, setelah mengalahkan SMP almusadariyah kabupaten garut dengan skor 2-0 tanpa balas.
Fakta Tasik berhasil menemui Pembina Futsal SMP 10 Ara Koswara S.Pd di Ruang olahraga (13/11), Ara Panggilan Akrab mengatakan kepada Fakta, SMP 10 Kota TAsikmalaya sudah sering menjuarai kejuaraan futsal baik tingkat kota maupun tingkat jawa barat “alhmdulilah kami menjuarai lagi kejuaraan futsal tingkat SMP se- Jawa barat dan koleksi piala kejuaraan bertambah lagi di ruangan olahraga tempat tim futsal berkumpul” ungkap Pembina yang sekaligus pelatih futsal SMP 10 ini..
Pria yang pernah mengikuti PORDA pada Massa mudanya dulu ini merasa bangga berbagai prestasi tim yang dibinanya sudah sering mendapatkan juara “saya merasa bangga karna tim yang dibina oleh saya kembali juara, ini adalah sebuah kebanggaan buat saya”ungkapnya
Masih kata Ara, banyak koleksi kejuaran yang sudah di raih oleh tim futsal SMP 10 kota Tasikmalaya :diantaranya juara 1 Al-Mutaqin Cup Se- Indonesia tahun 2008, Juara 1 Piala Menpora Tahun 2010, Juara 2 Se-JawaBarat Radar Cup Tahun 2010, Juara 1 Se-jawa Barat Tahun 2012 dan Juara 1 Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Tahun 2012/2013 serta sekarang Juara 1 Se-Jawabarat Tahun 2013”jelasnya.
Adapun harapan Ara, mudah-mudahan anak didik saya bisa menjadi atlit massa depan yang akan mengharumkan nama bangsa serta menjadi bekal untuk mereka melanjutkan sekolah ketingkat SLTA”harapan sang pelatih yang membentuk tim futsal pada tahun 2006 lalu.
Ditempat terpisah menurut wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Apep Kuslijo S.Pd MM mengatakan “berbagai prestasi ini di dapatkan tidak dengan mudah, tim futsal SMP 10 latihan 3 kali dalam satu minggu serta satu bulan sekali tim selalu jogging ke situ gede untuk meningkatkan fisik mereka “ ungkapnya seraya diamini oleh sang pelatih
Menurut Apep, Pihak sekolah sangat mendukung semua kegiatan Tim Futsal, dengan memberikan jadwal latihan dan memasukan ke exstrakulikuler serta berbagai pertandingan yang selalu diikuti oleh SMP 10, “SMP 10 Selain terkenal dibidang edukasi sekarang juga mulai menjadi buah bibir masyarakat yang sering menjuarai kegiatan di bidang olahraga” jelasnya

Diakhir pembicaraan dengan Kesiswaan apep, mensyukuri para anak didiknya selain pintar bermain futsal mereka juga tidak ketinggalan dalam edukasinya “hampir semua tim futsal di SMP 10 masuk rangking sepuluh besar (Rian)

TARIAN MANIS DI UNSIL

Widia Tanjungsari,
MAHASISWI CANTIK LESTARIKAN TARIAN KHAS SUNDA
Saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui adat, budaya bahkan bahasa daerah pun mulai dilupakan oleh generasi muda sekarang, berbeda dengan Widia Tanjungsari mahasiswi Fkip Tingkat 2 ini mengaku senang dengan tarian adat daerah, widia sudah dari kecil menyukai tarian daerah hingga dewasa pun widia masih menggeluti tarian daerah yang disebut jaipongan.

Widia juga menjelaskan “Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Gugum gumbira terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama Jaipongan” jelasnya

Widia mahasiswi universitas siliwangi ini mengaku senang masuk ke universitas tersebut selain bisa menimba ilmu juga bias mengembangkan bakatnya di dunia tari tradisional,  dan sekarang ia sudah mempunyai 2 orang temannya yang juga sangat senang dengan tarian ini.
“meskipun kami hanya bertiga tapi kami senang untuk terus membudayakan tarian ini,” ungkap mahasiswi yang gemar bernyanyi, widia sering tampil ketika ada undangan dari berbagi acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang berada di universitasnya, dia pun merasa bangga bisa terus mengembangkan bakat nya didunia seni tari, kembanggaan nya terlihat ketika dia bersemangat tampil menari disalah satu acara pembukaan yang diadakan oleh universitasnya.
Widia juga mengharapakan “kepada generasi muda agar bisa mencintai tarian daerah sunda , kita harus bangga karna diwarisi tarian khas sunda ini” harapnya.
Widia gadis cantik berkelahiran tahun 1994 ini pun tidak pernah minder untuk terus membudayakan tarian ini, meskipun kebanyakan teman sebayanya lebih memilih tarian modern ketimbang tari jaipongan (Rian)